Baris berbaris adalah
suatu wujud latihan fisik, yang diperlukan guna menanamkan kebiasaan dalam tata
cara kehidupan yang diarahkan kepada terbentuknya suatu perwatakan tertentu.
Maksud dan Tujuan
Guna menumbuhkan sikap
jasmani yang tegap tangkas, persatuan, rasa disiplin dan rasa tanggung jawab.
- Yang dimaksud dengan menumbuhkan sikap jasmani
yang tegap tangkas adalah mengarahkan pertumbuhan tubuh yang diperlukan
oleh tugas pokok, sehingga secara jasmani dapat menjalankan tugas pokok
tersebut dengan sempurna.
- Yang dimaksud rasa persatuan adalah adanya rasa
senasib sepenanggungan serta ikatan yang sangat diperlukan dalam
menjalankan tugas.
- Yang dimaksud rasa disiplin adalah mengutamakan
kepentingan tugas di atas kepentingan pribadi yang pada hakikatnya tidak
lain daripada keikhlasan penyisihan pilihan hati sendiri.
- Yang dimaksud rasa tanggung jawab adalah
keberanian untuk bertindak yang mengandung resiko terhadap dirinya, tetapi
menguntungkan tugas atau sebaliknya tidak mudah melakukan
tindakan-tindakan yang akan dapat merugikan.
ABA-ABA
Aba-aba adalah
suatu perintah yang diberikan oleh seseorang Pemimpin kepada yang dipimpin
untuk dilaksanakannya pada waktunya secara serentak atau berturut-turut.
Macam-macam aba-aba
dalam Pramuka ada tiga, yaitu :
1. Aba-aba petunjuk
Aba-aba petunjuk
dipergunakan hanya jika perlu untuk menegaskan maksud daripada aba-aba
peringatan/pelaksanaan.
Contoh:
• Kepada Pemimpin
Upacara-Hormat – GERAK
• Untuk amanat-istirahat
di tempat – GERAK
2. Aba-aba peringatan
Aba-aba peringatan
adalah inti perintah yang cukup jelas, untuk dapat dilaksanakan tanpa
ragu-ragu.
Contoh:
• Lencang kanan –
GERAK (bukan lancang kanan)
• Istirahat di tempat
– GERAK (bukan ditempat istirahat)
3. Aba-aba pelaksanaan
Aba-aba pelaksanaan
adalah ketegasan mengenai saat untuk melaksanakan aba-aba pelaksanan yang
dipakai ialah:
• GERAK
• JALAN
• MULAI
GERAK: adalah untuk
gerakan-gerakan kaki yang dilakukan tanpa meninggalkan tempat dan
gerakan-gerakan yang memakai anggota tubuh lain.
Contoh:
-jalan ditempat -GERAK
-siap -GERAK
-hadap kanan -GERAK
-lencang kanan -GERAK
JALAN: adalah utuk
gerakan-gerakan kaki yang dilakukan dengan meninggalkan tempat.
Contoh:
-haluan kanan/kiri
– JALAN
-dua langkah ke depan
– JALAN
-satu langkah ke
belakang – JALAN
Catatan:
Apabila gerakan
meninggalkan tempat itu tidak dibatasi jaraknya, maka aba-aba harus didahului
dengan aba-aba peringatan –MAJU
Contoh:
-maju – JALAN
-haluan kanan/kiri –
JALAN
-hadap kanan/kiri maju –
JALAN
-melintang kanan/kiri
maju – JALAN
Tentang istilah: “MAJU”
1. Pada dasarnya
digunakan sebagai aba-aba peringatan terhadap pasukan dalam keadaan berhenti.
2. Pasukan yang sedang
bergerak maju, bilamana harus berhenti dapat diberikan aba-aba HENTI.
Misalnya:
• Ada aba-aba hadap
kanan/kiri maju – JALAN karena dapat pula diberikan aba-aba : hadap kanan/kiri
henti GERAK.
• Ada aba-aba hadap
kanan/kiri maju-JALAN karena dapat pula diberikan aba-aba : hadap kanan/kiri
henti GERAK.
• Balik kana maju/JALAN,
karena dapat pula diberikan aba-aba : balik kana henti-GERAK.
Tidak dapat diberikan
aba-aba langkah tegap maju JALAN, aba-aba belok kanan/kiri maju-JALAN terhadap
pasukan yang sedang berjalan dengan langkah biasa, karena tidak dapat diberikan
aba-aba langkah henti-GERAK, belok kanan/kiri-GERAK.
Tentang aba-aba :
“HENTI”
Pada dasarnya aba-aba
peringatan henti digunakan untuk menghentikan pasukan yang sedang bergerak,
namun tidak selamanya aba-aba peringatan henti ini harus diucapkan.
Contoh:
• Empat langkah ke depan
–JALAN, bukan barisan – jalan. Setelah selesai pelaksanaan dari maksud aba-aba
peringatan, pasukan wajib berhenti tanpa aba-aba berhenti.
MULAI : adalah untuk
dipakai pada pelaksanaan perintah yang harus dikerjakan berturut-turut.
Contoh:
-hitung -MULAI
-tiga bersaf kumpul
-MULAI
CARA MEMBERIKAN ABA-ABA
A. Waktu
memberi aba-aba, pemberi aba-aba harus berdiri dalam sikap sempurna dan
menghadap pasukan, terkecuali dalam keadaan yang tidak mengijinkan untuk
melakukan itu.
B. Apabila
aba-aba itu berlaku juga untuk si pemberi aba-aba, maka pemberi aba-aba terikat
pada tempat yang telah ditentukan untuknya dan tidak menghadap pasukan.
Contoh: Kepada Pembina
Upacara – hormat – GERAK
Pelaksanaanya :
• Pada waktu memberikan aba-aba menghadap ke arah yang
diberi hormat sambil melakukan gerakan penghormatan bersama-sama dengan
pasukan.
• Setelah penghormatan selesai dijawab/dibalas oleh
yang menerima penghormatan, maka dalam keadaan sikap sedang memberi hormat si
pemberi aba-aba memberikan aba-aba tegak : GERAK dan kembali ke sikap sempurna.
C.
Pada taraf permulaan aba-aba yang
ditunjukan kepada pasukan yang sedang berjalan/berlari, aba-aba pelaksanaan
gerakannya ditambah 1 (satu) langkah pada waktu berjala, pada waktu berlari
ditambah 3 (tiga) langkah.
Pada taraf lanjutan, aba-aba pelaksanaan dijatuhkan
pada kaki kanan ditambah 2 (dua) langkah untuk berjalan / 4 (empat) langkah
untuk berlari.
D. Aba-aba
diucapkan dengan suara nyaring-tegas dan bersemangat.
E. Aba-aba
petunjuk dan peringatan pada waktu pengucapan hendaknya diberi antara.
F.
Aba-aba pelaksanaan pada waktu pengucapan
hendaknya dihentakkan.
G. Antara
aba-aba peringatan dan pelaksanaan hendaknya diperpanjang disesuaikan dengan
besar kecilnya pasukan.
H. Bila
pada suatu bagian aba-aba diperlukan pembetulan maka dilakukan perintah ULANG !
Contoh:
Lencang kanan = Ulangi – siap GERAK
0 Komentar