KOMPAS - PRAMUKA SMAN 2 BABELAN

KOMPAS

KOMPAS adalah alat untuk menetapkan arah / mata angin. Bagian-bagian kompas yang penting antara lain adalah :
  • Dial ( permukaan dimana tertera angka dan huruf seperti pada permukaan jam ).
  • Visir ( pembidik sasaran ).
  • Kaca pembesar ( ditempelkan pada mata yang membidik sasaran ).
  • Jarum penunjuk ( lokasi magnit bumi / antara magnit ).
  • Tutup dial dengan dua garis bersudut 45 drajad ( dapat diputar-putar ).
  • Alat penggantung / dapat juga sebagai penyangkut ibu jari untuk menompang kompas dengan induk jari ).


A. Cara membaca kompas.
Angka diatas dial dibagi dalam satuan derajat antara lain :
0 derajat, 45 derajat, 90 derajat, 180 derajat, 
225 derajat, 270 derajat, 315 derajat, 360 derajat.
Diluar / didalam lingkaran dial terdapat huruf :
  • N ( North ), E ( East ), W ( West ), S ( South )
  • N ( Utara ), E ( Timur ), S (Selatan ), W (Barat ).
Untuk menghindari keragu-raguan istilah istilah asing tersebut, kita gunakan angka saja.
Contoh :
  • Norh East = Timur Laut = 45 derajat East = Timur = 90 derajat
  • South East = Tenggara = 135 derajat South = Selatan = 180 derajat
  • South West = Barat Daya = 225 derajat West = Barat = 270 derajat
  • Norh West = Barat Laut = 325 derajat Norh = Utara = 360 derajat
Sebagai titik start Utara = 0 derajat, tetapi sebagai titik finis Utara = 360 derajat.

B. Cara mempergunakan kompas.
Letakkan kompas anda diatas permukaan yang datar. Setelah jarum kompas tidak bergerak lagi, maka jarum tersebut akan menunjukan ke UTARA MAGNIT, bukan kutub utara ( sebab jarum kompas terangsang pada magnit bumi yang terletak beberapa derajat dari kutub utara bumi ).

Sasaran melalui visir dengan / melalui kaca pembesar. Miringkan sedikit letak kaca pembesar kira-kira bersudut inklinasi 50 derajat. Kaca pembesar tersebut berfungsi dua :
- membidik kearah visir
- mengintai angka pada dial.

Apabila visir diragukan karena kurang jelas dilihat dari kaca pembesar, luruskan saja garis yang terdapat pada tutup dial kearah visir searah dengan sasaran bidik agar mudah dilihat melalui kaca pembesar.

Aapabila sasaran bidik 30 derajat, bidiklah kearah 30 derajat. Sebelum menuju sasaran tetapkanlah dahulu check point ( titik sasaran ) sepanjang jalur 30 derajat. Carilah satu benda disekitarnya. Ini sangat perlu sebab route ke 30 derajat tersebut tidak selalu datar / kering. Kadang kala berbenah-benah. Di tempat seperti itu kita melambung ( keluar route dengan tidak kehilangan jalur menuju ke 30 derajat tersebut ).

Sebelum bergerak kearah sasaran bidik, perlu ditetapkan terlebih dahulu sasaran balik / back reading. Agar kita dapat kembali ke pangkalan apabila kita sesat di dalam perjalanan.

C. Rumus sasaran balik.
Tambahkan 180 derajat apabila sasaran bidik kurang dari 180 derajat.
Kurangi 180 derajat apabila sasaran bidik lebih dari 180 derajat.

Contoh :
  • ü sasaran bidik 30 derajat sasaran balik 30 derajat + 180 derajat = 210 derajat
  • ü sasaran bidik 200 derajat sasaran balik 200 derajat – 180 derajat = 20 derajat
  • ü sasaran bidik 65 derajat sasaran balik 65 derajat + 180 derajat = 245 derajat


Daftar Isi

No comments: